Sabtu, 20 November 2010

Rasakan Kasih Sayang Tuhan Dengan Menatap Wajah Yang Jujur

Jika engkau ingin melihat wajah lugu orang-orang yang engkau sayangi,cobalah pandang di kala mereka tidur,kau lihatlah wajah ayahmu, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih, betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut mulai terpahat di wajahnya. Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya. Orang inlah rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar. 

Kemudian di lain waktu alihkan pandanganmu pada wajah ibumu,lihatlah kulitnya yg mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai-belai tubuh bayi kita itu kini kasar karena terpaan hidup yang keras. Oang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomelini kita semata-mata karena rasa kasih dan sayangnya,namun terkadang kita sering  salah mengartikan.

Coba pula engkau lihat wajah seseorang yang selalu setia menemani hidupmu,yaitu suami/istrimu, rasakan sensasi yang timbul sesudahnya. Ada energi cinta yang mengalir pelan-pelan sa'at menatap wajah lugu yang terlelap itu. Rasakan getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk kebahagiaanmu. Pengorbanan yang seharusnya menutupi  kesalah pahaman, bukan sebaliknya, yaitu mempersoalkan masalah kecil  sehingga menjadi besar dan melebar, lalu menyulut pertengkaran yang seharusnya tak mesti terjadi.

Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melalui wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkapkan segalanya. Tanpa kata, tanpa suara dia berkata : " betapa lelahnya aku."  Begitulah Tuhan menampakkan jasa-jasa hambanya terhadap orang-orang yang mereka sayangi,agar kamu senantiasa berpikir untuk selalu membahagiakan mereka, dan tidak menyia-nyiakan begitu saja pengorbanan yang telah mereka lakukan untukmu. Semoga ini dapat menjadi renungan buat kita bahwa tak ada alasan buat kita untuk tidak mensyukuri betapa besar kasih sayang Tuhan kepada kita melalui tangan-tangan orang yang kita sayangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar